Belahan pada busana adalah sebuah
guntingan pakaian yang berfungsi sebagai membuka dan menutup pakaian. Agar
memudahkan membuka dan menutup pakaian dan nayamn di pakai dan bergerak.
Belahan yaitu bagian busana yang digunting yang di selesaikan degan teknik
menjahit. Fungsi belahan yaitu sebagai pembuka dan penutup pakaian atau busana.
Letak belahan biasanya ada yang di tenggah muka dan teggah
belakang dan di bawah samping kanan kiri. Jenis-jenis belahan yaitu belahan
satu lajur di gunakan pada belahan manset, pakaian anak atau belahan blus
bagian belakang belahan 2 lajur pada kaus atau blus bagian atas. Di bawah ini
bebrapa belahan dan jenisnya.
1. Belahan satu lajur
Belahan ini digunakan pada pakaian anak-anka belahan legan kemeja. Sesuia
degan sebutan, belahan ini berbentuk satu lajur.
2. Belahan dua lajur
Belahan ini megunakan 2 lajur yang di jahit sendiri-sendiri. Biasanya di
kerjakan pada kampuh yang kurang lebar. Dibaha
ini adalah penjelasan dua lajur.
a. Belahan dua lajur tidak sama lebar. Bila kalian
akan membuat belahan namun lebar
kampuh tidak cukup lebar maka gunakan belahan dua lajur tidak sama lebar.
Lebar kampuh yang kurang kadang terjadi pada saat pengguntingan atau ada
perubahan pada saat menjahit. Belahan dua lajur dapat digunakan pada bagian
sisi gaun, sisi rok dan pakaian anak.
b. Belahan dua lajur sama bentuk. Belahan ini
biasanya digunakan pada bagian tengah pakaian sebagai pembuka bagian leher.
Pada bagian bawah belahan ada yang berbentuk runcing dan kotak.
3. Belahan Dengan Tutup Tarik
Tutup tarik/ritsleting/zipper
digunakan untuk menutup dan membuka belahan. Tutup tarik digunakan pada
pakaian, lenan rumah tangga, tas, sepatu dsb. Berdasarkan jenis gigi tutup
tarik ada yang terbuat dari jenis nilon plastik, contohnya untuk rok, celana
panjang, sarung bantal. Ada pula yang terbuat dari besi. Contohnya untuk tas,
jaket, celana jeans. Bila diperhatikan dengan seksama maka komponen tutup tarik
sebagai berikut :
a.Top Tape Extension (kain
bagian dari tutup tarik yang melampaui gigi).
b.Top Stop (perangkat ditempelkan pada ujung atas
resleting, untuk mencegah slider
keluar dari gigi).
c. Slider (alat yang bergerak ke atas dan ke bawah
gigi untuk membuka atau menutup).
d. Pull Tab (Bagian dari slider yang diadakan untuk
memindahkan slider ke atas atau bawah).
e. Tape Width (Mengacu pada lebar kain di kedua
sisi gigi tutup tarik).
f. Chain (Bagian yang berkesinambungan terbentuk
ketika kedua bagian tutup tarik menyatu bersamasama).
g. Bottom Stop (Sebuah perangkat ditempelkan pada
bagian bawah tutup tarik untuk mencegah terlepesnya slider).
h. Bottom Tape Extension (kain bagian dari tutup
tarik yang melampaui gigi di bagian atas rantai).
i. Single Tape Width (Mengacu pada lebar kain di
satu sisi rantai tutup tarik).
j. Insertion Pin Boll (Perangkat digunakan pada
tutup tarik memisahkan yang fungsinya adalah untuk memungkinkan bergabungnya
dua tutup tarik bagian).
k. Retainer Box (Perangkat digunakan pada tutup
tarik memisahkan yang fungsinya adalah untuk memulai bergabung dari bagian
tutup tarik).
Tipe Tutup Tarik
• Belahan dengan tutup tarik terlihat/Visible
zipper Memilih warna tutup tarik harus disesuaikan dengan tujuannya. Bila
menjahit tutup tarik untuk belahan dan sebagai hiasan gunakan warna yang
kontras.
• Belahan dengan tutup tarik tak terlihat/
Invisible zipper Pertimbangkan untuk menggunakan tutup tarik dalam warna yang
sama sebagai titik fokus yang besar atau menyembunyikan penutup dengan
menggunakan resleting warna yang cocok.
Langkah Kerja Pembuatan Tutup Tarik
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan
dengan menggunakanseterika.
b. Gunting bahan sesuai bentuk pola sebanyak 2
lembar.
c. Selesaikan tepi kain menggunakan mesin obras.
d. Satukan 2 lembar potongan bahan dengan bagian
baik saling berhadapan.
e. Beri tanda panjang tutup tarik pada bahan. Ukur
dari bagian atas sepanjang 15 cm ke bawah(panjang tutup tarik).
f.Jahit dari ujung tanda tutup tarik kebawah
dengan menggunakan mesin jahit. Ingat lebar kampuh 1.5 cm.
g. Pipihkan kampuh, kain dibalik ke bagian baik
kain.
h. Letakkan tutup tarik dibawah lipatan kampuh
sebelah kiri. Keluarkan kampuh sebesar 2 mm dari garis jahitan.
i. Jahit tutup tarik tepat pada garis jahitan dari
bagian baik kain hingga selesai.
j. Lipat ke dalam kampuh bagian sebelahnya tepat
pada garis jahitan dengan memperhatikan bagian buruk kain saling berhadapan.
k.Letakkan lipatan garis jahitan sebelah kanan
menumpuk pada garis jahitan tutup tarik sebelah kiri.
l. Jahit dari bagian baik kain sepanjang tutup
tarik memperhatikan lebar jahitan 1 cm dari tepi lipatan.
m. Pada
bagian bawah/sudut belahan tutup tarik selesaikan dengan membuat setikan garis
berbentuk siku atau menyudut. Lalu matikan setikan.
n. Setelah lajur selesai dikerjakan, lalu
diseterika agar pipih.
4. Belahan Dengan Kancing
Kancing adalah pengikat kecil yang
digunakan untuk menutup dua potong kain secara bersama. Kancing dimasukkan
melalui celah kain yang diperkuat disebut lubang kancing. Pada saat kancing
dimasukkan di lubang kancing, belahan harus rata tidak ada gelombang atau
tertarik. Kancing dapat pula dijahit ke pakaian dan barang secara eksklusif
untuk tujuan hiasan. Kebanyakan kancing terbuat dari plastik, tapi juga ada
yang terbuat dari kerang, besi dan sebagainya.
Industri garmen dan penjahit
sering memasang kancing menggunakan mesin. ini bisa dilakukan dengan cepat dan
mudah jika kalian menggunakan mesin jahit yang dapat disesuaikan dengan setikan
zig-zag. Pilih lebar jahitan yang akan mengakomodasi ruang antara lubang pada
kancing kalian. Pada dasarnya bila memasang kancing dengan menggunakan mesin
jahit, kalian hanya akan menjahit di tempat.
5. Penyelesaian Sudut
Penyelesaian sudut penting
dikuasai karena akan fatal hasilnya bila kalian membuat penyelesaian sudut
tidak membentuk sudut yang benar. Penyelesaian sudut harus menampilkan sudut
90˚ pada bagian sudutnya. Pada sudut bagian dalam ada jahitan diagonal dari
titik sudut ke dalam tepinya 45˚ atau sambungan 90˚. Jahitan diagonal adalah
titik sambungan penyelesaian sudut ini yang disebut sebagai penyelesaian sudut.
Penyelesaian sudut hampir selalu
ada pada sudut lenan rumah tangga seperti di tepi bawah kelim tirai, Taplak
meja, alas piring, serbet makan dan selimut. Tujuannya untuk membantu dalam
fungsi serta penampilan barang membuat lebih indah. Pada pakaian kalian dapat
perhatikan seperti celemek yang bersudut pada bagian bawah, belahan pada rok
atau belahan jas.
• Menjahit keliman sudut. Cara termudah untuk
menyelesaikan sudut dengan memperhatikan lebar kampuh/kelim samping dan bawah
(atau sisi depan) sama. Dalam kasus tirai, lebar kampuh sisi dan kelim bawah
biasanya tidak sama lebar. Oleh karena itu, ada cara tersendiri untuk membuat
penyelesaian sudut atau mitered corner secara spesifik.
• Lebar kelim sama. Sebelum mempelajari tentang
bagaimana untuk menjahit sudut, pertama-tama kalian harus mengetahui berapa
lebar kelim yang harus diberikan . Dengan lebar kelim yang sama kalian harus
membuat penyelesaian sudut 45˚. Biasanya ukuran lebar kelim kira-kira ¼ "
ke ⅜ ".
• Tepi sudut. Penyelesaian dua tepi diselesaikan
pada sudut 90˚. Tidak perlu bingung menyelesaikan sudut 90˚, yang kalian
lakukan tidak berbeda dengan penyelesaian sudut 45˚ hanya membutuhkan beberapa
langkah tambahan. Bedanya pada hasil akhir tidak terdapat garis diagonal pada
bagian sudut.
Langkah Kerja Penyelesaian Sudut
a. Menipiskan sudut lurus pada bahan
• Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan
dengan menggunakan seterika.
• Gunting bahan sesuai bentuk pola.
• Lipat bagian bawah sudut kain dengan bagian baik
saling berhadapan.
• Bentuklah bujur sangkar pada sudutnya dengan
menyisakan ½ cm lebar kelim lalu gunting (bagian yang diarsir).
•Jahit bagian ujungnya dengan mesin jahit.
• Lipat lebar kelim ke arah baik kain.
• Pipihkan bagian sudut.
• Selesaikan dengan tusuk selip/tusuk kelim.
• Setelah sudut selesai dikerjakan, lalu
diseterika agar pipih.
b. Menipiskan sudut serong pada bahan
• Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan
dengan menggunakan seterika.
• Gunting bahan sesuai bentuk pola.
• Lipat bagian bawah sudut kain dengan bagian
baik saling berhadapan.
• Bentuklah garis diagonal dari sudut ke ujung
kampuh.
• Jahit garis diagonal mesin jahit.
• Beri ampuh sebesar 0.5 cm dari garis
diagonal lalu gunting sisa kampuh.
• Lipat lebar kelim ke arah baik kain.
• Pipihkan bagian sudut.
• Setelah sudut selesai dikerjakan, lalu
diseterika agar pipih.
Belahan pada pakaian sangat
diperlukan. Belahan dibuat memiliki tujuan sebagai fungsional dan
hiasan(dekoratif). Belahan sebagai fungsional memudahkan kita untuk membuka dan
memakai pakaian, bila bertujuan sebagai hiasan hanya berfungsi sebagai hiasan.
Belahan yang umum dipakai pakaian adalah: belahan dengan tutup tarik, belahan
passepoille dan belahan manset yang berupa belahan 1 lajur untuk bahan halus
dan belahan 2 lajur. Belahan 2 lajur banyak diterapkan pada T shirt.
4 komentar
Tulis komentarMakasih Infonya bermanfaat
ReplySama-sama
ReplyLengkap sekali tulisannya Mbak....terus perbanyak tulisan tentang menjahit, masih jarang lho...
ReplyTerimakasih atas komentarnya dan sarannya 😊
Reply