Pengertian Desain
Busana
Secara etimologi, desain berasal
dari bahasa Inggris "design" yang artinya rancangan. Pada dasarnya,
desain merupakan perencanaan dalam sebuah objek, system, komponen, atau
struktur. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dapat berupa gambar,
model, maupun deskripsi. Jadi, dapat dikatakan, desain merupakan sebuah konsep
tentang sesuatu.
Dari kata design muncullah kata
desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari garis,
bentuk, ukuran, warna, tekstur dan value dari suatu benda yang akan dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip desain. Sedangkan dilihat dari kata kerja, desain dapat
diartikan sbagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang
dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan.
Lalu apakah busana itu? Istilah
busana berasal dari sansakerta yaitu "bhusana" yang dapat diartikan
"pakaian". Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat
sedikit perbedaan, dimana busana mempunyai
makna konotasi "pakaian yang indah" yaitu pakain yang serasi,
harmonis, selaras, enak dipandang. Busana dalam pengertian luas adalah segala
sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang actor kenyamanan
dan menampilkan keindhan bagi si pemakai.
Secara garis besar
busana meliputi:
Busana mutlak, yaitu busana yang
tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain.
termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain-lain.
Milineris, yaitu pelengkap busana
yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping
juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kacamata, selendang,
scraft, shawl, jam tangan, dan lain-lain.
Aksesoris, yaitu pelengkap busana
yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung,
liontin, bross, dan lain-lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa desain busana adalah rancangan sebuah busana sebelum dibuat. Jadi ,
sebelum busana dibuat maka diperlukan desainnya terlebih dahulu. Desain busana
yang akan dibuat harus sesuai dengan keadaan seseorang (pemakai). Tujuannya
adalah agar nyaman ketika digunakan dan tampak seslaras dan serasi dengan
sipemakai. Dan yang terpenting adalah dapat menutupi kekurangan yang ada pada
diri seseorang. Dengan demikian pemakai dapat tampil percaya diri.
Jenis-jenis Desain
Busana
Secara umum desain dapat dibagi 2
yaitu desain struktur (structural design) dan desain hiasan (decorative
design).
1.Desain Struktur (Struktural Design)
Desain
struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana.Siluet adalah garis luar
dari suatu pakaian, tampa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut,
kelim, kup dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur
fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan
garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang
ditunjukkan dalam bentuk
huruf. Dalam bidang busana
dikenal beberapa siluet yaitu :
a. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai
model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai
lengan.
b. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan
model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok mengecil.
c. Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai
model bagian atas besar atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian
bawah atau rok besar.
d. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai
model dengan bagian atas besar , bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau
rok besar.
e. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai
desain garis leher kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
f. Siluet L
Merupakan
bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan tambahan dibagian
belakang dengan bentuk yang panjang/drapery. Bentuk ini biasanya terlihat pada
pakaian pengantin barat.
2.Desain Hiasan (Decorative Design)
Desain hiasan
pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur atau
siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda, sulaman, kancing hias,
bis dan lain-lain.
Desain hiasan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut yaitu :
a.Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau
tidak berlebihan.
b.Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk
strukturnya.
c.Cukup ruang untuk latar belakang, yang
memberikan efek kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut.
d.Bentuk latar belakang harus dipelajari secara
teliti dan sama indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
e.Hiasan harus cocok dengan bahan desain
strukturnya dan sesuai dengan cara pemeliharaannya.
Unsur– Unsur Desain
Unsur desain merupakan
unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan desain sehingga orang lain dapat
membaca disain tersebut.
Unsur-unsur desain,yaitu :
1. Garis
Garis adalah goresan dengan
benda keras diatas permukaan benda alam dan benda-benda buatan. Melalui
goresan-goresan berupa unsure garis tersebut seseorang dapat berkomunikasi dan
mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain.
2. Arah
Arah dapat dilihat dan dirasakan
keberadaannya. Sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan
tertentu.
3. Bentuk
Bentuk adalah hasil hubungan
dari beberapa garisyang mempunyai area atau dua bidang dimensi(shape).
4. Ukuran
Ukuran adalah salah satu unsure
yang memengaruhi desain pakaian ataupun benda lainnya. Apabila ukuran tidak
seimbang maka disain yang dihasilkan akan kelihatan kurang baik.
5. Tekstur
Tekstur adalah keadaan permukaan
suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda.
Tekstur ini dapat diketahui dengan cara dilihat ataupun diraba.
6. Value
Value karena adanya nada gelap
terang pada permukaan benda. Nada gelap terang ini disebut value.
7. Warna
Warna adalah
unsure desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu benda
dpat dilihat. Selain itu warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau
watak benda yang dirancang.
Prinsip – prinsip
desain busana
1. Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan
kesan kesatuan. harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian antara bagian setiap
unsur pembentuknya.
2. Proporsi adalah perbandingan antara bagian satu
dengan yang dipadukan. untuk mendapatkan susunan proporsi yang sesuai, harus
diketahui bagaimana menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan
ukuran objek yang satu dengan objek yang dipadukan secara proporsional.
3. Balance adalah keseimbangan yaitu hubungan yang
bagus antara bagian – bagian dalam suatu desain. ada 3 macam keseimbangan yaitu
: keseimbangan Simetris, keseimbangan asimetris dan keseimbangan obvicus
4. Irama. irama dalam desain dapat menimbulkan
kesan gerak gelumai yang berurutan dari satu bagian ke bagian yang lain,
sehingga akan membawa pandangan mata dari satu bagian ke bagian yang lain.
Irama dapat diciptakan melalui : pengulangan bentuk secara teratur, perubahan
atau peralihan ukuran, melalui pancaran atau radiasi.
5. Aksen aksen merupakan pusat perhatian yang
pertama kali membawa mata pada sesuatu yang menarik dalam suatu rancangan.
6. Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan
setiap unsur.
2 komentar
Tulis komentarSekadar Saran Mba; Terus menulis apa yang anda ketahui, setelah banyak pengunjung dapat didaftarkan ke Adsense untuk penambah semangat menulis...heheheh...
ReplyTerimakasih atas sarannya.😊😊
Reply